Tangerang, BeritaTKP.com – Melonjaknya harga minyak goreng curah dan langkanya stok minyak membuat para ibu rumah tangga menjadi resah. Seperti yang terjadi di Pasar Bintaro Jaya Sektor 2, Tangerang, Banten

Akibat kelangkaan komoditas tersebut usai pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah menjadi sebesar Rp 14 ribu dari sebelumnya Rp11.500 per liter.

Pemerintah juga telah mencabut HET minyak goreng dalam kemasan. Kemudian, pedagang mengatakan masih sulit untuk mendapatkan minyak dengan harga terjangkau.

Salah satu pedagang sembako mengaku belum pernah mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu seperti HET yang ditentukan oleh Pemerintah.

“Sebelum subsidi kemasan dicabut, harga normalnya Rp 18 ribu. Baru naik harganya minggu-minggu ini, karena stok juga langka, susah,” kata pedagang tersebut, pada Kamis (24/3/2022).

Pasokan minyak goreng curah yang di terima dari penjual dari Kebayoran Lama hanya 30 jeriken dari 70 jeriken yang mereka minta.

“Sekarang tinggal 10 jeriken. Sekarang paling cepat 3 hari 30 jeriken bisa habis karena makin banyak yang beli,” ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh penjual minyak goreng curah lainnya di pasar yang sama. Terkait permintaan minyak goreng yang meningkat. Namun, komoditas tersebut masih susah didapat. Ia biasa memesan 15 sampai 20 kg minyak curah.

Agen pemasok yang menjual minyak goreng curah Rp19 ribu per kg, patokan harga yang masih jauh diatas HET. Mereka akhirnya terpaksa menjualnya dengan harga Rp 20 ribu.

“Jadi bergantung posisi dari sananya. Kan kami ngambil untungnya cuma Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Kalau dari sananya Rp 22 ribu, pasti mau nggak mau Rp 23 ribu atau Rp 24 ribu jualnya,” katanya. (RED)